Senin, 12 Juni 2017

JAMUR |Ilmukita

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita menggunakan jamur tertentu untuk diambil manfaatnya salah satunya dalam pembuatan bahan makanan, misalnya tempe. Jamur juga dapat menjadi parasit bagi tubuh. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Ada jenis jamur dapat tumbuh di kulit dan menyebabkan adanya noda putih terlebih lagi dapat menimbulkan rasa gatal. Selain di kulit, jamur juga dapat ditemukan di pembuangan sampah, pada bagian kayu yang sudah lapuk, atau tumpukan jerami. Tahukah kalian, kalau tanpa jamur bumi yang kita cintai ini akan penuh dengan bangkai dan sampah. Mengapa demikian?

Jamur dikenal dengan istilah mold (kapang). yeast (khamir), ragi, atau mushroom (cendawan). Istilah mold (kapang) digunakan untuk menyebutkan sebuah jamur yang berada pada tahap reproduksi yang terjadi secara aseksual. Pada tahap tersebut, miselium tumbuh dengan begitu cepat dan menghasilkan banyak spora aseksual. Contohnya kapang roti Rhizopus. Istilah ragi dan yeast (khamir) digunakan untuk mennyebut jamur yang uniseluler atau bersel satu, misalnya ragi pengembang adonan roti Saccharomyces cerevisiae. Istilah cendawan digunakan untuk menyebut jamur pada saat jamur tersebut membentuk tubuh buah, misalnya jamur merang (Volvariella volvacea) yang berbentuk seperti payung. 

Dalam dunia Biologi, jamur dikenal dengan istilah fungi. Ilmu yang mempelajari mengenai jamur adalah mikologi, yang berasal dari bahasa yunani mykes (jamur) dan logos (ilmu).

Pada pembahasan saya pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai ciri-ciri, habitat, cara hidup, dan cara reproduksi jamur.



I. Ciri-Ciri Tubuh Jamur

A. Ukuran, Bentuk, dan Warna Tubuh Jamur

Jamur memiliki dua ukuran, yaitu jamur yang berukuran mikroskopis dan jamur yang berukuran makroskopis. Tubuh jamur yang berukuran mikroskopis, hanya terdiri atas satu sel atau bersel satu (uniseluler) yaitu ragi dan khamir. Sedangkan jamur yang berukuran makroskpis terdiri atas banyak sel (multiseluler) yaitu kapang atau cendawan. Jamur yangberukuran mikroskopis tidak dapat dilihat secara langsung, harus menggunakan alat bantu. Sedangkan jamur yang berukuran makroskopis dapat kita lihat secara langsung. Contoh jamur mikroskopis adalah candida sp. Untuk jamur yang berukuran makroskopis seperti jamur merang (Volvariella volvacea).

Jamur memiliki bentuk tubuh yang sangat bervariasi, antara lain berbentuk bulat, oval, bercak-bercak, untaian benang, pipih, kancing baju, payung, dan mangkok. Jamur yang berbentuk oval seperti (Saccharomyces cerevisiae), jamur oval merupakan jamur uniseluler. Jamur yang berbentuk untaian benang seperti tempe (Rhyzopus oryzae). Jamur yang berbentuk payung seperti jamur merang (Volvariella volvaceae). Jamur yang berbentuk mangkok seperti (Sarcoscypha coccinae). Jamur yang berbentuk bulat seperti "puffball" (Lycoperdon gemmatum). Jamur yang berbentuk pipih seperti jamur kuping (Auricularia polytricha).

Jamur tidakmemiliki klorofil sehingga jamur tidak berwarna hijau. Adapun lichen (lumut kerak) berwarna hijau karena hidup bersimbiosis antara jamur dan ganggang hijau. Warna jamur seperti putih, merah, dan coklat.

B. Struktur Tubuh Jamur

Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang sel-sel tersebut memiliki dinding sel yang terbentuk dari zat kitin. Jamur atau fungi tidak memiliki klorofil, sehingga jamur tergolong organisme heterotrof. Meskipun jamur memiliki sifat heterotrof, tetapi jamur tidak mencerna makananya di dalam tubuh. 

Sel-sel penyusun tubuh jamur yang memanjang membentuk seperti benang disebut dengan hifa. Jaringan yang dibentuk oleh hifa yang bercabang-cabang disebut miselium. Sekat-sekat antar sel yang terdapat pada hifa yang ada pada beberapa jenis jamur disebut septa. Dan hifa yang tidak memiliki sekat disebut asepta. Ujung hifa yang menembus jaringan inang dan memiliki fungsi untuk menyerap sari makanan disebut haustorim

II. Cara Hidup dan Habitat Jamur

A. Cara Hidup Jamur

Jamur merupakan organisme heterotrof, sehingga jamur dapat mendapat makananya dengan cara menyerap zat organik dari tempat dimana dia hidup. Nutrisi yang berupa zat organik kompleks tersebut diuraikan secara ekstraseluler (di luat sel tubuh) hingga menjadi zat organik yang lebih sederana dengan menggunakan enzim hidrolitik.

Cara jamur memperoleh nutrisi menjadi dasar dari pengelompokan jamur yaitu:

1. Jamur Saproba (pengurai)

Jamur ini mendapatkan nutrisi dengan cara menguraikan organisme yang tidak hidup lagi atau sudah mati serta bahan organik lainnnya. Jamur saproba hidup di tumpukan sampah organik yang basah, tumpukan kertas basah, pakaian, sepatu, tas kulit, dan lain-lain. Jamur ini memiliki peranan penting dalam ekosistem, yakni sebagai pengurai (dekomposer) sisa-sisa organisme untuk mengembalikan unsur hara ke dalam tanah.

2. Jamur Parasit

Jamur parasit menyerap nutrisi dengan cara mengambilnya atau menyerapnya dari tubuh organisme lain yang ditumpanginya (inang). Jamur parasit menyebabkan kerugian bagi inangnya seperti penyakit atau bersifat patogen. Contohya, jamur penyebab panu di kulit.

3. Jamur Simbiosis Mutualisme

Jamur jenis ini mendapatkan nutrisi dari organisme lain tetapi mampu membalas atau memberikan keuntungan kepada organisme pasangan simbiosisnya tersebut. Contohnya lichen.

B. Habitat Jamur

Jamur memiliki habitat atau tempat tinggal sesuai dengan cara hidupnya. Misalnya di tempat pembuangan sampah, di kulit, di tumpukan jerami, di kayu yang lapuk, di sepatu, dan lain-lain.

III. Reproduksi Jamur

Reproduksi jamur terbagi atas dua yaitu:

A. Reproduksi Secara Vegetatif (aseksual)

Reproduksi secara vegetatif pada jamur uniseluler dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru. Sedangkan reproduksi secara vegetatif pada jamur multiseluler dilakukan dengan cara sebagai berikut
a. Fragmentasi (pemutusan) hifa.
b. Pembentukan spora aseksual.

B. Reproduksi Secara Generatif (seksual) 

Reproduksi pada jamur secara generatif dilakukan dengan cara peleburan spora seksual yang terjadi melalui peleburan antara berbagai hifa yang berbeda jenis.



Jadi, mengenai pembahasan diatas, kakak-kakak sudah paham mengapa jamur sangat dibutuhkan di bumi? Kalau belum, maaf atas kekurangannya. Sekian dan terima kasih.



STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN |IlmuKita

STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN

Pada tumbuhan, terdapat organ dan sistem organ yang sangat bervariasi. Lengkap dan kompleks organ dan sistem organ dipengaruhi oleh semakin tingginya tingkatan tumbuhan tersebut. Organ pokok yang dimiliki tumbuhan tingkat tinggi adalah akar, batang, dan daun. Adapun bunga dan buah tidak termasuk organ pokok karena termasuk organ hasil modifikasi dari organ pokok. Akan tetapi bunga dan buah sering disebut organ reproduksi. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai fungsi dan struktur tumbuhan, mari kita lihat penjelasan dibawah ini.

A. AKAR


   Akar merupakan struktur tumbuhan yang umumnya terletak di bagian bawah dari tubuh tumbuhan. Fungsinya sangat berhubungan erat dengan posisinya. Pada lumut, akarnya terdiri atas selapis sel yang berfungsi untuk menyerap air dan garam-garam mineral, serta untuk melekatkan diri pada tempat tumbuhnya. Lapisan sel penyusun akar lumut berasal dari epidermis batang. Struktur akar lumut yang masih sederhana ini disebut akar semu atau rhizoid. Pada umumnya berpembuluh (Tracheophyta) terdapat beberapa jenis akar. Pada tanaman Paku dan tumbuhan monokotil (biji berkeping tunggal) terdapat akar serabut. Pada tumbuhan dikotil (biji berkeping dua) dan kelompok tanaman berbiji terbuka terdapat akar tunggang. Dan pada tanaman yang tumbuh di pantai seperti tanaman bakau terdapat akar tunjang.

1. Fungsi Akar

    Salah satu organ yang penting adalah akar. Akar berasal dari perpanjangan akar embrio (redicle embryo) pada saat biji tersebut berkecambah. Adapun fungsi akar adalah:
a. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan dari dalam tanah
b. Untuk menompang tubuh tumbuhan agar berdiri dengan tegak di atas tanah atau substrat tempat hidupnya. 
c. Pada tumbuhan tertentu digunakan untuk menyimpan cadangan makanan, seperti pada tanaman umbi-umbian.

2. Susunan Anatomi Akar

     Ujung akar berfungsi untuk menembus lapisan tanah, untuk hal tersebut ujung akar dilindungi dengan tudung akar atau kaliptra. Jika dibuat sayatan melintang dan diamati dengan menggunakan mikroskop, maka dapat dilihat susunan anatomi akar, secara beraturan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

a. Epidermis (Kulit Luar)

    Epidermis merupakan lapisan paling luar yang terdiri atas selapisan sel, tersusun sangat rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Dinding sel-sel penyusun epidermis sangat tipis, sehingga memudahkan air dan garam mineral masuk ke dalam akar. Sel-sel epidermis yang mencuat keluar disebut bulu akar. Bulu akar memiliki fungsi untuk memperluas permukaan akar supaya dapat menyerap air dan garam-garam mineral lebih banyak. Bulu akar umumnya banyak terdapat di daerah ujung akar.

b. Korteks (Kulit Pertama)


    Di sebelah dalam lapisan epidermis terdapat beberapa lapisan sel yang disebut korteks. Sel-sel penyusun korteks juga berdinding tipis, berbentuk agak bulat dan susunannya tidak rapat, sehingga mempunyai banyak ruang antasel. Adanya ruang antar sel ini memudahkan pertukaran zat.

c. Endodermis (Kulit Dalam)


    Lapisan korteks yang paling dalam disebut endodermis. Sel-sel endodermis terletak antara kulit pertama dan silinder pusat. Berfungsi mengatur jalan air dari dalam tanah sampai silinder pusat.

d. Stele (Silinder Pusat)

     Bagian yang paling dalam dari akar sel disebut stele/ Di dalam stele terdapat xilem dan floem. Lapisan terluar dari stele berupa selapisan sel parenkim yang disebut dengan perisikel (perikambium). Sel-sel perisikel yang letaknya segaris dengan xilem akar berubah menjadi sebuah jaringan meristem. Jaringan ini akan aktif membelah ke arah luar membentuk cabang akar.

B. BATANG

 

 Berikut ini akan dijelaskan tentang fungsi batang dan anatomi batang.

1. Fungsi Batang

    Batang merupakan organ tumbuhan yang berdiri tegak di atas tanah. Fungsi dari batang tumbuan adalah:
a.  Tempat melekatnya percabangan batang, daun, dan bunga.
b. Pada tumbuhan tertentu sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
c. Tempat pengangkutan air dan garam-garam mineral dari akar ke daun serta zat-zat organik hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain.
    Pada ujung batang terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh ini dibungkus dan dilindungi oleh daun kecil yang melengkung dan menutup. Di belakang titik tumbuh terdapat calon daun dan di atasnya terdapat bintil-bintil calon cabang atau calon bunga.

2. Susunan Anatomi Batang

    Seperti halnya akar, batang terdiri atas beberapa lapisan sel. Sayatan melintang batang akan memperlihatkan sususan anatomi batang sebagai berikut.

a. Epidermis

    Epidermis adalah lapisan paling luar. Umumnya terdiri atas satu lapis sel pipih yang tersusun rapat. Dinding sel yang berbatasan dengan korteks lebih tipis, sedangkan dinding sel yang berbatasan dengan udara lebih tebal dan ada yang dilapisi dengan lapisan kutikula. Epidermis berfungsi sebagai pelindung lapisan yang lebih dalam.

b. Korteks

    Seperti pada akar, korteks pada batang juga tersusun atas beberapa lapis sel. Sel-sel tersusun kurang begitu rapat, sehingga banyak terdapat ruang antarsel yang sangat diperlukan dalam proses pertukaran zat. Dinding sel penyusun korteks tipis dan bentuk selnya agak bulat.

c. Endodermis

   Endodermis adalah lapisan yang paling dalam dari korteks, tersusun atas satu lapis sel yang mengandung zat tepung. Endodermis merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele.

d. Stele

    Stele merupakan bagian yang paling dalam dari batang. Pada stele inilah terdapat xilem dan floem yang membentuk berkas pengankutan. 

(1) Xilem

    Xilem disebut juga pembuluh kayu karena terdapat pada lapisan kayu. Fungsi dari xilem adalah untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun.

(2) Floem

     Floem disebut juga pembuluh kulit kayu atau pembuluh tapis. Pembuluh ini terletak di kulit kayu dan berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh atau ke tempat penyimpanan cadangan makanan. 


C. DAUN


    Berikut ini fungsi dan susunan anatomi daun.

1. Fungsi Daun

    Di antara tiga organ pokok tumbuhan, daun merupakan organ yang paling luas permukaannya. Daun sebenarnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi menyesuaikan fungsinya. Fungsi daun adalah sebagai berikut.
a. Sebagai tempat pertukaran gas (bernapas)
b. Sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis yang paling efektif.
c. Sebagai tempat penguapan air.
d. Sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan.
e. Pada beberapa tumbuhan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Daun yang lengkap atau sempurna mempunyai 3 bagian, sebagai berikut.
1) Helai daun (lamina = folium).
2) Tangkai daun atau petiola. Pada bagian pangkalnya terdapat pangkal tangkai daun atau stipula.
3) Pada beberapa jenis tumbuhan terdapat pelepah daun atau vagina, yaitu bagian pangkal tungkai daun yang membungkus batang, contohnya daun pohon pisang dan daun talas. 

2. Susunan Anatomi Daun 

a. Epidermis 

       Merupakan lapisan sel hidup terluar pada daun. Jaringan ini terbagi menjadi 2 yaitu epidermis atas dan epidermis bawah. Sebagai pelindung jaringan yang terdapat di bawahnya merupakan fungsi dari epidermis. 

b. Jaringan Mesofil 

      Jaringan mesofil terbagi menjadi 2, yaitu : 
(1) Jaringan palisade (jaringan tiang), jaringan ini berfungsi dalam proses pembuatan makanan karena mengandung banyak kloroplas. Sel-sel yang berbentuk silinder dan tersusun rapat merupakan salah satu ciri dari jaringan ini. 
(2) Jaringan spons (jaringan bunga karang), dibanndingkan dengan jaringan palisade jaringan spons lebih berongga. Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan merupakan fungsi dari jaringan ini. 

c. Berkas Pembuluh Angkut 

      Berkas pembuluh angkut terbagi menjadi 2, yaitu: 
(1) Pembuluh kayu (xilem), sebagai sponsor penegak tumbuhan merupakan fungsi dari xilem. Serta terkhusus pada akar akar berfungsi sebagai pengankut air dan mineral menuju daun. 
(2) pembuluh tapis (floem), setelah berfotosintesis. floem mempunyai tugas untuk mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan, inilah fungsi dari floem. 

d. Jaringan Tambahan 

      Jaringan tambahan yang meliputi sel-sel khusus pada daun yang umumnya terdapatpada mesofil daun, misalnya sel-sel kelenjar dan kristal. 

e. Stomata

      Sebagai organ respirasi itulah fungsi stomata. C02 yang diambil oleh stomata dari udara dijadikan sebagai bahan fotosintesis, dan O2 dikelarkan sebagai hasil dari fotosintesis tersebut. Letak stomata yaitu di epidermis bawah. Selain stomata, bernapas melalui lentesial yang terletak pada batang digunakan juga pada tumbuhan tingkat tinggi.




Baiklah, diatas merupakan sedikit ilmu mengenai Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan , semoga bermanfaat bagi kakak-kakak semua, sukses selalu, sekian dan terima kasih.