Senin, 10 Agustus 2020

PETUALANGAN, PENJELAJAHAN, DAN PEREBUTAN HEGEMONI|Ilmukita


     Laut Tengah menjadi pusat perdagangan internasional antara para pedagang dari Eropa/Barat dan Timur sudah sangat lama. Konstantinopel terkenal sebagai salah satu kota pusat perdagangan. Terdapat beragam komoditas di pasar Konstantinopel seperti emas dan perak,batu mulia, sutera, gading, dan yang paling utama adalah rempah-rempah. Orang-orang dari Eropa sangat segan menyukai rempah-rempah. Para pedagang dari barat lebih mudah mendapatkan rempah-rempah dan dengan harga yang murah. Namun, setelah konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453, hal itu menyebabkan  akses bangsa eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup. Harga rempah-rempah di bangsa Eropa meroket naik. Maka dari itu, mereka berusaha untuk mencari dan menemukan daerah timur yang menghasilkan remoah-rempah. Dari situ, mulailah periode petualangan, penjajahan dan penemuan dunia baru. Upaya yang dilakukannya mendapat dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan para ilmuan.
     Dalam petualangan, pelayaran, dan penjelajahan samudera guna menemukan dunia yang baru di timur, Portugis dan Spanyoldapat dikatakan sebagai pelopornya. Portugis pun telah menjadi pembuka jalan yang menemukan kepulauan Nusantara sebagai daerah yang menghasilkan rempah-rempah. Kemudian disusuloleh Spanyol, Belanda, dan Inggris. Adapun tujuan kedatangan mereka ke wilayah timur tidak hanya untuk mencari keuntungan melalui perdagangan rempah-rempah, tetapi terdapat tujuan yang lebih luas.Tujuan mereka terkait dengan gold, glory, dan gospel (3G).  
a. Gold
     Gold yang dimaksud di sini yaitu memburu keuntungan dan kejayaan dengan cara mencari dan mengumpulkan emas perak dan juga bahan tambang serta bahan-bahan lain yang berharga.
b. Glory
     Yang dimaksud dengan Glory yaitu memburu kekuasaan, kejayaan, dan superioritas. Dalam hal ini mereka saling bersaing satu sama lain dan ingin berkuasa di dunia baru yang ditemukannya.
c. Gospel
     Gospel berpacu kepada menjalankan tugas yang suci guna menyebarkan agama. Pada awalnya, orang-orang eropa ingin mencari dan bertemu Prester John yang mereka anggap dan yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di bagian Timur.
     Menyangkut tentang gold,glory, dan gospel di atas, sebenarnya lebih dimiliki dan digelorakan oleh Portugis dan Spanyol. Berikut ini penjelasan mengenai petualangan, pelayaran,dan penjelajahan samudera bangsa-bangsa Eropa menuju Kepulauan Nusantara.

1. PORTUGIS
     Raja Portugis Manuel I dibuat penasaran akan berita yang menyatakan keberhasilan Colombus menemukan daerah baru. Pelaut ulung Portugis bernama Vasco da Gama kemudian dipanggil oleh raja Portugis guna melakukan ekspedisi menjelajahi samudera mencari tanah Hindia yang merupakan daerah menghasil rempah-rempah. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat sampai. Kebetulan sebelum Vasco diperintahkan oleh raja Portugis, sudah ada pelaut Portugis yang melakukan pelayaran mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai Barat Afrika. Pelaut tersebut bernama Bartholomeus. Pada tahun 1488 Bartholomeus terpaksa mendarat di suatu ujung selatan Benua Afrika karena serangan ombak besar. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung Harapan. Bartholomeus tidak melanjutkan penjelajahan dan kembali ke negerinya. 
     Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon pada tahun 1497 untuk memulai penjelajahan samudera. Vasco berlayar mengikuti rute yang pernah dilalui Bartholomeus kemudian singgah di Tanjung Harapan. Rombongan Vasco kemudian melanjutkan penjelajahannya atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya. Mereka berlayar menelusuri Pantai Timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi lautan Hindia (Samudera Indonesia). Rombongan Vasco da Gama sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India pada tahun 1498.
     Terdapat pemandandangan yang menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama. Ternyata mereka telah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu tersebut sudah diberi pahatan lambang bola dunia. Patok batu tersebut dipasang di setiap daerah yang disinggahinya sebagai tanda  bahwa daerah yang ditemukan tersebut merupakan milik Portugis. Bahkan di Goa, India itu Vasco berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Vasco da Gama diangkat oleh Raja Portugis sebagai penguasa di Goa atas nama pemeritahan Portugis karena kesuksesan ekspedisinya.
     Setelah tinggal beberapa tahun di India, orang-orang Portugis sadar bahwa India bukanlah daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan pusat kota perdagangan rempah-rempah.Maka dari itu, dipersiapkanlah ekspedisi lanjutan yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Armada Portugis berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511. Portugis mulai memasuki kepulauan Nusantara yang disebut juga sebagai tanah Hindia. Merekapun segera mengetahui buruannya yaitu "Mutiara dari Timur" yakni rempah-rempah yang terdapat di kepulauan Nusantara khususnya di Kepulauan Maluku.
     Dengan dikuasainya Malaka oleh orang Portugis pada tahun 1511 menyebabkan perdagangan orang-orang Islam menjadi terdesak. Mereka tidak lagi bisa berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka. Hal itu disebabkan karena Portugis melakukan monopoli perdagangan.Tentu saja hai itu membuat pedagang Islam menyingkir ke daerah-daerah lain. Tindakan monopololi Portugis mendapatkan perlawanan dan protes dari berbagai pihak seperti Pate Kadir dan penguasa Kerajaan Demak. Namun hal itu tidak berhasil. Portugis semakin kuat dan memperluas monopolinya. 

2. SPANYOL
     Sebelum Portugis memulai eksedisinya, sebenarnya orang Spanyol lebih dulu memulai berlayar mencari daerah penghasil rempah-rempah. Orang-orang Spanyol yang dipimpin oleh Christhoper Colombus merencanakan untuk melakukan penjelajahan samudera guna menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Sebelum berangkat, ia menghadap ke Ratu Isabella guna mendapat dukungan dan fasilitas. Ratu Isabella mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan segala perlengkapannya. Ratu juga menyediakan hadiah apabila misi tersebut berhasil.
     Colombus berangkat pada tanggal 3 Agustus 1492. Atas dasar keyakinan bahwa bum itu bulat, akhirnya colombus dan rombongannya bertolak dari Spanyol berlayar menuju ke arah Barat. Mereka optimis akan berhasil menemukan daerah yang baru di Timur. Colombus sampai di Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika pada tanggal 6 September 1492. Ekspedisi tersebut dilanjutkan dengan mengarungi lautan luas yang dikenal sebagai lautan yang ganas, yaitu samudera Atlantik. Salah satu dari kapalnya rusak. Para anggotanya hampir putus asa namun colombus terus memberikan semangat bagi rombongannya. Sekitar satu bulan lebih berlayar, rombongan Colombus berhasil mendarat di pantai bagian dari Kepulauan Bahama pada tanggal 12 Oktober 1492. Colombus menganggap bahwa ekspedisinya telah sampai di Tanah Hindia, maka dari itu penduduk yang menempati daerah tersebut disebut orang-orang Indian. Tempat mendaratnya dinamakan San Salvador. Kemudian rombongan Colombus kembali berlayar dan mendarat di Haiti. Merasa penjelajahannya telah berhasil, maka rombongan colombus kembali ke Spanyol. Kedatangannya disambut suka dan cita. Bahkan dengan keberhasilannya mendarat di Bahama dan Haiti, Colombus dianggap sebagai penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
     Keberhasilan itu mendorong para pelaut lain untuk melanjutkan penjelajahan ke samudera timur. Ditambah dengan colombus belum berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magellan disertai oleh seorang Kapten kapal yang bernama Yan Sebastian del Cano.Magellan mengambil jalur yang mirip dengan Colombus. Setelah terus berlayar, magellan mendarat di ujung selatan benua yang ditemukan Colombus. Di tempat ini terdapat selat yang sempit yang dinamakan selat Magellan. Melalui selat ini, rombongan magellan terus berlayar meninggalkan Samudera Atlantik dan memasuki Samudera Pasifik dengan lautan yang relatif tenang. Rombongan magellan mendarat di pulau Guam pada Maret 1521 dan melanjutkan penjelajahannya lalu pada April 1521 sampai di Kepulauan Massava yang kemudian dikenal Filipina. Magellan menyatakan bahwa daerah tersebut ditemukan oleh koloni Spanyol. 
     Tindakan tersebut medapat tantangan penduduk setempat. Terjadilah pertempuran antara keduanya. Dalam pertempuran tersebut, rombongannya terdesak bahkan Magellan sendiripun terbunuh. Rombongan yang selamat segera meninggalkan Filipina. Di bawah pimpinan Sebastian del Cano, berlayar ke arah selatan. Mereka sampai di kepulauan Maluku pada tahun 1521 yang ternyata tempat penghasil rempah-rempah. Tanpa pikir panjanga, kapal-kapalnya penuh dengan rempah-rempah dan kemudian kembali ke Spanyol. Dikisahkan bahwa atas petunjuk pemandu orang Indonesia kapal-kapal rombongan del Cano berlayar ke arah barat, sehingga melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan dan dilanjutkan menuju Spanyol. Atas penjelajahannya, maka disebutkan bahwa Magellan adalah tokoh yang berhasil mengelilingi dunia pertama kali. Namun pendapat menarik dari Menzies, seorang perwira angkatan laut Inggris. Menegaskan bahwa yang berhasil mengelilingi dunia pertama kali adalah armada Cina yang dipimpin oleh Panglima Zheng He (Cheng Ho) pada tahun 1421. Zheng Ho merupakan kasim kepercayaan Kaisar Cina dari Dinasti Ming yang bernama Zhu Di atau Yong le. Manzies menjelaskan bahwa Zheng He bersama armadanya berlayar mengelilingi dunia berpedoman pada peta-peta kuno yang dibuat oleh kartografer Cina dan juga peta beberapa dari peta yang dibuat misalnya oleh Fra Mauro (orang Italia), dan yang dibuat oleh Piri Reis (orang Turki).

3. BELANDA
     Pada tahun 1511, Portugis sudah memasuki wilayah Kepulauan Nusantara dan sampai di Maluku pada tahun 1521. Begitu juga Spanyol pada tahun 1521. Namun Belanda datang ke wilayah Nusantara pada tahun ke 1596. Mengapa demikian?
     Pada abad ke-15, Belanda masih menjadi Vasal Spanyol. Berbagai upaya dilakukan untuk melepaskan diri dari Spanyol yang kemudian dikenal sebagai Revolusi 80 tahun yang dimulai pada tahun 1566. Kegiatan perdagangan orang-orang Belanda di Eropa di tengah-tengah revolusi terutama di pusat perdagangan di Lisabon terus berkembang dan masih berjalan normal. Belanda pun tak merasa kesulitan untuk mendapat rempah-rempah di Lisabon. Tetapi saat Portugis berada di bawah kekuasaan Spanyol, Belanda dilarang lagi berdagang di Lisabon. Hal itu menyebabkan Belanda mengalami kesulitan dalam menemukan rempah-rempah. Belanda harus berusaha untuk mendapatkan rempah-rempah seperti yang dilakukan Portugis dan Spanyol. Orang-orang Belanda mulai mencari jalan untuk pergi ke dunia Timur atau Tanah Hindia.
     Willem Barents mencoba berlayar pada tahun 1594 untuk mencari Tanah Hindia melalui daerah kutub utara atas dasar keyakinan bahwa bumi itu bulat. Namun ternyata Barents tidak begitu mengenal medan. Ia gagal melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air di kutub utara sedang membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia berusaha kembali ke negerinya namun meninggal di perjalanan. Pada tahun 1595, pelaut yang lain memulai pelayaran. Pelaut tersebut bernama Cornelis de Houtman dan Pieter de Keyser. Kedua pelaut ini bersama armadanya dengan empat kapal dan 249 awak kapal serta 64 puncuk meriam melakukan penjelajahan samudera untuk mencari Tanah Hindia. Mereka mengambil jalur laut yang dilalui Portugis dan sampai di Kepulauan Nusantara pada tahun 1596. Ia dan rombongannya mendarat di Banten. Kehadiran mereka diterima baik oleh rakyat Banten karena niatnya untuk berdagang. Saat itu, Kerajaan Banten bertepatan dengan masa Pemerintahan Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir. Karena melihat pelabuhan Banten begitu strategis dan adanya hasil rempah-rempah yang melimpah, Cornelis berambisi untuk memonopoli perdagangan Banten. Dengan kesombongan dan terkadang berlaku kasar, orang-orang Belanda memaksakan kehendaknya. Hal itu membuat rakyat mulai membenci bahkan kemudian mengusir mereka. Maka dari itu Cornelis segera meninggalkan Banten dan kembali ke Belanda.
     Penjelajahan berikutnya dipersiapkan untuk kembali menuju ke Kepulauan Nusantara yang dipimpin oleh Jacob van Heemskerck. Mereka sampai di Kepulauan Nusantara pada tahun 1598 dan mendarat di Banten. Mereka lebih hati-hati dan bersahabat maka dari itu rakyat Banten pun kembali menerimanya. Belanda mulai melakukan aktivitas perdagangan, kapal mereka mulai berlayar ke timur dan singgah di Tuban. Kemudian menuju ke Maluku pada tahun 1599. Kedatangannta diterima baik oleh rakyat Maluku. Kebetulan saat itu Maluku sedang konflik dengan orang-orang Portugis. Hal itu menyebabkan kedatangannya diterima baik dan diberi kebebasan untuk berdagang. Perdagangan orang Belanda di Maluku mendapat keuntungan yang berlipat. Dengan demikian semakin banyak kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku.

4. INGGRIS
     Setelah Portugis berhasil sampai di Kepulauan Maluku, aktif melakukan perdagangan dengan penduduk setempat. Kedatangannya mendorong perdagangan remoah-rempah semakin luas. Jalur perdagangan antara Indonesia, Maluku dengan Eropa semakin berkembang, bahkan Lisabon dalam waktu singkat menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Hal itu membuat Inggris mengambil keuntungan yang besar dalam perdagangan rempah-rempah. Mereka dapat memperoleh rempah-rempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon dan kemudian diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai ke Eropa Utara. Namun karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis dan Spanyol apalagi Portugis berada di bawah kekuasaan Spanyol, maka Inggris pun menjadi tidak bebas untuk mendapatkan rempah-rempah di Lisabon.
     Karena hal itu, Inggris berusaha mencari sendiri negeri peghasil rempah-rempah. Banyak anggota masyarakat, pelaut dan pedagang tidak melibatkan diri dalam perang dan justru mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudera untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Inggris pertama kali sampai ke India pada tahun 1498 dengan mengikuti rombongan portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama. Untuk memperkuat daya saing para pedagang Inggris perdagangannya di dunia timur ini kemudian dibentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC) pada tahun 1600. Orang Inggris pun sampai ke Indonesia pertama kali pada tahun 1579 dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Inggris juga membentuk beberapa kantor dagang di Indonesia pada tahun 1604, misalnya di Ambon, Makassar, Jepara, Jayakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar